Harga Rp. 50.000
Berdasarkan data secara
global yang diluncurkan oleh GlobalData (2018), Asia Pasifikmenduduki posisi kesatu sebagai distrik dengan industri kosmetik dan toiletries tertinggi
yang menjangkau persentase sebesar 36.7% dunia.
Lebih spesifiknya, hasil
industri kosmetik dan toiletries di Asia Pasifik terbanyak datang dari produk
skincare yang mengalami eskalasi sebanyak 5.6%, dibuntuti dengan produk
perawatan rambut yang naik sejumlah 5.4% dan make-up dengan persentase eskalasi sebanyak 4%.
Pada ranah nasional,
Kementerian Perindustrian di mula tahun 2018 merilis sebuahtulisan yang isinya tentang pertumbuhan
industri kosmetik nasional yang terdaftar naiksejumlah 20% atau empat kali lipat dari perkembangan ekonomi nasional di tahun 2017. Pertumbuhan
industri kosmetik yang meningkat pasti berbanding
lurus dengan permintaan pasar yang besar terhadap produk-produk keelokan dan kosmetik di Indonesia.
Gairah
industri kosmetik dan keelokan di Indonesia didukung oleh adanya daya beli yang besar dari masyarakat
mulai dari yang urban sampai pedesaan. Di tahun 2013 contohnya, hasil survei Nielsen mengungkapkan
bahwa
sekitar semester I tahun 2013, penjualan kosmetik di
wilayah kota maupun desa grafiknya bertambah dengan
lumayan signifikan, dibandingakan tahun-tahun sebelumnya. Hellen Katherina,
Direktur Home Panel Services Nielsen Indonesia mengatakan, penjualan kosmetik
di perkotaan tahun 2013 menjangkau 606 miliar kemasan,
bertambah 9,4% dari tahun 2012 yang penjualannya menjangkau 554
miliar kemasan. Sedangkan penjualan kosmetik di pedesaan sepanjang semester
I-2013 menjangkau 82 miliar kemasan, naik 27,5% dari tahun 2012. Hellen
lantas menjelaskan bahwa dataeskalasi penjualan kosmetik di
Indonesia menunjukkan adanya evolusi masyarakat yang menjadikan kosmetik sebagai suatu
keperluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar